Kenshin Himura, Takeru Sato, dan Natsuki Sahara


Saat masih SD dulu, aku sering nonton manga yang diputar di TV. Salah satu manga yang aku tonton saat itu adalah Samurai X atau yang judul aslinya Rurouni Kenshin. Samurai X kemudian menjadi manga favoritku.

Saat sudah kerja, begitu aku tau kalau Rurouni Kenshin ada versi movie-nya aku langsung pengen nonton. Empat tahun yang lalu secara nggak sengaja aku tau trailer-nya. Aku makin ngotot pengen nonton live-action Rurouni Kenshin karena pemeran Kenshin Himura ganteng sekali dan bibirnya bagus. Alasan macam apa.

Film pertama dari trilogi live-action Rurouni Kenshin yang aku tonton saat itu adalah Tokyo Inferno (meskipun Kyoto Inferno-lah yang saat itu harusnya ditonton karena Tokyo Inferno sudah dirilis dua tahun sebelumnya). Empat tahun kemudian alias tahun ini barulah aku berhasil nonton ketiga-tiganya (FINALLY!!!) . Belakangan aku baru ingat lagi kalau pemeran Kenshin Himura adalah Takeru Sato. Dulu sempat kepo masnya tapi kemudian terlupakan karena otakku dipenuhi urusan duniawi yang lain.

Kerja di tempat baru yang koneksi internetnya oke bikin aku semangat berburu film dan drama yang dibintangi Takeru Sato. Hehehe. Setelah cari info kesana kemari, pilihanku jatuh ke Bitter Blood.


sumber: trynext.com

Bitter Blood menceritakan tentang detektif rookie di kepolisian Ginza yang bernama Natsuki Sahara (diperankan Takeru Sato). Natsuki ditempatkan di divisi investigasi kriminal yang dipimpin oleh Inspektur Kagiyama. Di sana Natsuki bertemu dengan ayahnya, Akimura Shimao (Atsuro Watabe), yang juga merupakan detektif di kepolisian Ginza. Inspektur Kagiyama yang mengetahui hubungan Natsuki dan Akimura segera menjadikan mereka berdua partner dalam menangani kasus-kasus kriminal. Meski begitu, prinsip keduanya sangat bertolak belakang.

Akimura mengajari Natsuki untuk menjadi detektif yang tegas, tapi Natsuki tetap pada prinsipnya sendiri. Sejak kecil Natsuki diajari untuk mampu memberikan dukungan emosional kepada orang lain. Prinsip yang dipegang Natsuki ini sering menjadi masalah saat ia sedang melakukan investigasi.  Natsuki bahkan menangis di tugas investigasi pertamanya. Tim Kagiyama yang mendengar cerita ini dari Akimura, langsung mengejek Natsuki habis-habisan. Natsuki sendiri malas berinterkasi dengan ayahnya. Dia menganggap ayahnya telah menelantarkan dia, ibu, dan adik perempuannya yang bernama Shinobu Sahara (Suzu Hirose) karena mengejar wanita lain.

Natsuki dan Akimura memang terlihat seperti bermusuhan tapi sebenarnya mereka berusaha saling melindungi meskipun keduanya tidak mau mengakuinya. Akimura juga menyesal karena tidak sempat mengajari Natsuki untuk mendekati wanita. Saat mengetahui Natsuki yang mulai tertarik dengan Hitomi Maeda (Shiori Kutsuna), anggota wanita satu-satunya di Tim Kagiyama, Akimura membantu Natsuki mendekati Hitomi.

Cerita dalam drama ini lebih menekankan pada hubungan keluarga antar tokohnya (termasuk dalam Tim Kagiyama yang menjadikan rekan kerja seperti keluarga sendiri) daripada pemecahan kasus kriminal dengan trik-trik yang rumit dan serius. Banyak adegan komedi yang muncul dalam drama ini. Meskipun begitu, kemunculan sosok Kaizuka, musuh Natsuki dan Akimura serta Hitomi, sukses bikin aku mengutuk karakternya.

Peran kocak Takeru Sato sebagai Natsuki Sahara bikin korban akting dan visual Takeru Sato (baca: aku) nggak bosen nyimak drama ini sampai episode akhir. Kalau dibandingkan, karakter Kenshin Himura dan Natsuki Sahara hampir mirip. Kenshin dan Natsuki sama-sama bisa serius saat berhadapan dengan musuhnya. Hanya saja, Kenshin tidak sepolos Natsuki saat berhadapan dengan wanita.

🌿🌿🌿

Comments